Sunday, 25 April 2010

DIBALIK CEMERLANG INFRASTRUCTURE ASIA 2010: Conference & Exhibition

"The Asia Pacific Ministerial Conference On Public Private Patnership For Infrastructure Development 2010” telah diselenggarakan dari tanggal 14 - 17 April 2010 di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, back to back dengan "Infrastructure Asia 2010".

Event yang diselenggarakan atas kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia, UN-ESCAP, ADB, US Export Import, MEC Holdings UAE, GE Electric, Intel serta berbagai media pers dan televisi di Indonesia, merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk menarik investasi sebesar USD 1000 triliun dalam lima tahun kedepan untuk memperlancar pembangunan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat.

Memang kelemahan Indonesia selama ini salah satunya adalah dalam bidang infrastuktur, mulai dari ketersediaan air bersih, listrik, gas, jalan raya, kepelabuhanan, bandara dan berbagai macam sarana dan prasarana infrastruktur lainnya.

Event yang diikuti oleh sekitar 2000 orang peserta dari negara-negara anggota UN-ESCAP terutama dari Indonesia, dibuka oleh Presiden Republik Indonesia. Event ini merupakan moment penting bagi Indonesia untuk mempromosikan proyek PPP (Public Private Partnership/Kerjasama Pemerintah dan Swasta) di bidang infrastruktur kepada dunia internasional.

Dari segi peraturan perundang-undangan, sudah banyak yang disiapkan oleh Pemerintah, baik dari sisi UU Penanaman Modal, UU Tata Ruang, aturan penjaminan dan lain sebagainya.
Untuk persiapan menghadapi Event Asia Pacific Public Private Partnership ini misalnya, pemerintah Indonesia telah :

a. Membentuk PT. Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero) pada tanggal 30 Desember 2009 dengan modal pertama Rp.1 Triliun dan ditambah Rp.1 Triliun lagi pada awal tahun 2010. Demikian juga bantuan dari Multilateral Development Agency seperti Bank Dunia sebesar USD 150.000 dan akan masih ditambah oleh Internasional agency lainnya.
Dana ini akan digunakan untuk menjamin proyek infrastruktur di Indonesia terutama dari resiko seperti :
• Resiko Politik
• Dalam jumlah terbatas untuk jaminan modal

b. Telah diterbitkan Perpres Nomor 13 tahun 2010 menggantikan Perpres Nomor 67 Tahun 2005 yang mengatur segala hal yang terkait dengan proyek kerjasama pemerintah dengan swasta (PPP). Perpres Nomor 13 Tahun 2010 juga diterbitkan untuk mengatasi masalah tanah yang selama ini menjadi kendala dari proyek-proyek infrastruktur.

Sayangnya, hampir bersamaan dengan moment Infrastructure Asia ini, terjadi tragedi berdarah dan pembakaran 120 kenderaan di Tanjung Priok, Peristiwa pembakaran gedung dan 25 kenderaan di PT Dry Dock Tanjung Uncang Batam, kemelut kasus Century, mafia peradilan dan mafia kasus yang sampai kini belum terselesaikan, belum lagi ditambah hasil penelitian Perck yang menyatakan Indonesia sebagai negara terkorup kelas wahid di Asia. Seolah memupus seluruh upaya yang sudah di jalankan.

Ini bukan kejadian pertama kali di negeri tercinta ini. Dari dulu juga begitu, hampir disemua era pemerintahan. Oleh sebab itu, daripada terus saling menyalahkan sebaiknya penyelesaian kasus biarkan terus berjalan, kalau perlu mundur ke kasus-kasus berpuluh tahun kebelakang,akan tetapi, ayo kita semua komponen masyarakat, pekerja, aparat pemerintah, negara dan pengusaha, menyingsingkan lengan baju, bekerjasama membangun negara ini, supaya tidak ketinggalan dari negara-negara lain didunia!!!

Pernahkah anda pergi ke Thailand yang rusuh itu? Ke China, India, Korea Selatan, Vietnam, bahkan yang terdekat Malaysia dan Singapura? Betapa majunya negara mereka.
Apa kelebihan mereka dari pada kita masyarakat Indonesia? Kemana spirit bangsa ini? Mengapa mereka bisa jauh lebih maju dari pada kita belakangan ini? Kemana spirit kita? Kemana daya juang kita? Mari bangunlah kembali, jangan biarkan bumi pertiwi tersia-sia.

Boleh protes keras, boleh marah hebat, karena saya rasa kita bersama tidak ingin terjadi pembodohan dan ketidak adilan! Akan tetapi jangan melakukan pengrusakan, jangan merusak hal yang sudah kita bangun bersama. Karena apabila kita merusak, berarti kita juga merusak moral kita bersama, merusak dan mengubur bangsa dan negara kita sendiri!!!
Apakah anda-anda dan saya bisa disebut bangsa Indonesia bila merusak bangsa dan negara sendiri?????

OEH KARENA ITU, MARILAH, AYO, MARI BANGKIT BERBAKTI DAN KITA BANGUN BERSAMA NEGARA INI!!!!

Monday, 12 April 2010

MEWAHNYA PEGAWAI PAJAK


Melihat mewahnya para pegawai dan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang terlibat kasus Gayus maupun kasus-kasus lainnya yang terkuak belakangan ini membuat saya berdecak ternganga-nganga.
Berbagai pertanyaan muncul dibenak saya. Bagaimana mungkin orang seperti Gayus yang hanya staf biasa, remunerasinya diberikan lebih tinggi dari rata-rata pejabat Eselon 2 di lingkungan Sekretariat Negara dan Kepresidenan? Apa yang dijadikan dasar pemberian remunerasi yang demikian besar?
34 tahun bekerja sebagai pegawai negeri lulusan S2 tamatan luar negeri dan 15 tahun menjabat Eselon 2 tanpa mengeluh dan tetap bekerja sededikasi dan seoptimal mungkin, tidak membuat saya atau teman-teman saya yang lain mendapat remunerasi seberuntung Gayus, apalagi atasan-atasannya. Kok bisa ya orang-orang seperti mereka dan Gayus? Apa sih kriteria-kriterianya? Bagaimana pula perasaan PNS ditempat-tempat lain yang tidak memperoleh remunerasi? Bahkan sebagian mereka yang bekerja di pusat maupun di daerah mempunyai tingkat pekerjaan yang lebih sulit dalam menganalisa berbagai masalah dan mencarikan jalan keluar pemecahan masalah dengan dedikasi dan tingkat kejujuran yang tinggi? Mereka-mereka yang berdedikasi ini mungkin tidak mengeluh dan hanya tersenyum getir melihat perbedaan perlakuan yang demikian mencolok dari sisi remunerasi saja, belum dari fasilitas-fasilitas lainnya.
Memang aneh negeri ini kalau menganggap urusan pengendalian uang itu urusan paling rumit. Okelah kalau memang dianggap begitu, akan tetapi bagaimana sih sejak seleksi awal masuk CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) dahulu atau masuk pegawai perbankan? Taruh kata orang bisa berubah ditengah jalan karena melihat berbagai kesempatan, tapi masa iya orang-orang disekitar tidak merasa aneh, ada PNS mempunyai rumah luar biasa mewah begitu, padahal orang-orang yang pernah ditempatkan di luar negeri saja tidak punya berbagai kemewahan apalagi tabuangan yang rrrruuuuarrrr biasa seperti yang diperlihatkan stasiun-stasiun tv belakangan ini. Entah kalau dahulu merekanya memang berasal dari keluarga kaya yang bukan hasil korupsi juga dan bukan dari fasilitas karena keluarga penguasa.
Selama ini yang diincar para pengawas yaaah pembelian alat tulis, perjalanan dinas yang sangat terbatas frekuensi dan dananya, serta semua yang harus dengan pertanggungan jawab yang sungguh-sungguh dan dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi materi laporan maupun dari segi keuangannya; perjalanan dinas yang terus terang merupakan sumber satu-satunya untuk menambah informasi, pengetahuan dan bila dihemat dapat sedikit menambah uang sekolah putra/i PNS dan mengebulkan asap dapurnya itupun kalau mungkin, begitu rumit dan rigit pengawasan yang diterapkan terhadap hal-hal seperti itu.
Bukan berarti para PNS tidak suka dengan pengawasan yang rigit, silahkan saja diawasi, tetapi tolong supaya pengawasan untuk berbagai kegiatan yang justru menjadi sumber-sumber pendapatan negara dan sumber kelancaran bisnis dunia usaha selama ini yang tidak berjalan, dijalankanlah dengan baik.
Jangan yang semakin baik bekerja semakin terpuruk, sedangkan yang berfoya-foya semakin merajalela.
Walaupun sudah sangat terlambat, tetapi perbaikan-perbaikan tetap perlu, bahkan perbaikan untuk beberapa tahun kebelakang bila perlu!!!

Mari kita semua PNS semakin baik bekerja dan berbenah diri!!! Kasihan negara ini!!! Negeri ini perlu orang-orang tegas, pekerja keras dan pemberani serta penuh dedikasi.
Tidak ada manusia yang sempurna, tidak ada manusia yang tidak berdosa, tetapi jangan ini dijadikan landasan untuk berbuat dan memaafkan dosa!

PASAR SENI GABUSAN/GABUSAN ART MARKET YOGYAKARTA INDONESIA



Pasar Seni Gabusan or the Gabusan Art Market developed by the Local Government of Bantul, is a convenient market that is provide by the local government for micro as well as small and medium scale enterprises (SMEs) of Bantul who are dealing with silver and bronze craft, batiks, hand woven materials, wood crafts, leather and various other handcrafters material that has highest local cultural value.
The price of almost all of the handmade goods here are achievable even for low incomer and it is also possible to bargain.
Although a little bit bushy and lack of visitors, the cleanliness of the art market is manageable, as one can see from its toilet facilities that are quite clean and enough in number.
It is questionable, if people are hesitant to shop in this place. Seemed that the local government of Bantul should cooperate more with travel agents, so that more foreign and domestic tourists would shop, and this beautiful place would not be left in vain.
I myself have bought a lot of handicrafts in this Gabusan Art Market. A piece of cotton batik materials with the Alure design as wore by the President of the Republic of Indonesia, is cost only for IDR 25,000.-/piece*, whereas the one made of derby material is IDR 65,000.-/piece; original painted batik of derby material is IDR 105,000.-/piece, two layer design bronze brogue for “kebaya”** cost only IDR 100,000.-and a passport holder made of fish leather (stingray leather)priced only for IDR 140,000.-.
If you want to buy souvenirs and various other small gifts or tokens for the invitees in a wedding party, here is the appropriate place to shop.
The Gabusan Art Market is close to leather handicraft centre “Manding”and also near by the ceramic craft centre “Kasongan”.
There are many small yet clean restaurants or vendors offered reasonable price of foods and beverage along the way of these three handicrafts centers. For those who want to buy goods in a bulk, almost all of the SMEs could serve you with proper packing and mailing, some of them even already served the export market.
Your trip to Jogjakarta will not be complete if you are not visiting these three places. So please try!

Pasar Seni Gabusan yang dibuat oleh Pemerintah Daerah Bantulan, merupakan pasar yang asri yang disediakan bagi Usaha Mikro Kecil Menegah para pengrajin batik, pengrajin tenunan, perak, perunggu kayu ukir, kulit dan barbagai barang hasil kerajinan lainnya yang mempunyai nilai seni budaya yang sangat tinggi.
Harga barang-barang seni disini hampir seluruhnya dapat terjangkau oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah sekalipun dan dapat ditawar.
Walau sedikit mulai bersemak dan kurang pengunjung, tetapi kebersihan pasar seni ini cukup terjaga, dapat terlihat dari fasilitas toiletnya yang cukup banyak dan bersih.
Sangat mengherankan, apabila banyak orang yang enggan berbelanja disini. Tampaknya, Pemerintah Daerah Bantul harus lebih banyak bekerjasama dengan agen-agen perjalanan wisata, agar banyak wisatawan asing maupun domestik berbelanja disini, sehingga tempat yang asri ini tidak akan sia-sia.
Saya sendiri cukup banyak berbelanja di Pasar Seni Gabusan ini.
Kain batik bahan kemeja katun seperti disain Alure yang dipakai oleh Kepala Negara RI hanya saya beli dengan harga Rp 25.000,-/lembar, sedangkan yang dari bahan Derby Rp 65.000,-/lembar; kain batik tulis asli bahan Derby cukup untuk satu kemeja hanya berharga Rp 105.000,-; bross untuk kebaya dari bahan perunggu yang terdiri dari dua rangkai hanya berharga Rp. 100.000,-/buah dan dompet untuk tempat paspor dari bahan kulit pari hanya berharga Rp. 140.000,- perbuah.
Apabila anda hendak membeli souvenir dan berbagai hadiah kecil bila akan mengadakan pesta perkawinan; disinilah tempat yang tepat untuk berbelanja.
Pasar Seni Gabusan, sangat dekat dengan Pusat Kerajinan Kulit "Manding", dekat juga dengan Pusat Kerajinan keramik atau gerabah "Kasongan". Banyak pula warung-warung makanan yang bersih serta murah meriah disepanjang jalan ke pusat-pusat kerajinan tersebut. Bagi mereka yang ingin membeli dalam partai besar, hampir seluruh Usaha Mikro Kecil Menengah tersebut dapat melakukan pengepakan dan pengiriman, sebagian malah sudah melayani pasar ekspor.
Perjalanan ke Yogyakarta tidak akan lengkap tanpa mengunjungi tempat ini. Silahkan mencoba.


*US$ 1 = IDR 9000.- One piece is about 2.50 m length and 1.10 width)
**“kebaya” (Indonesian national dress).

BUYING HOUSE ABROAD? CLICK HERE AND CHECK IT OUT!