WOMEN


MUNDURNYA SRI MULYANI: Kemarahan seorang wanita?

Mundurnya Sri Mulyani dari jabatan terhormat sebagai Menteri Keuangan suatu negara besar di Asia seperti Indonesia, pastinya membuat berdecak banyak orang, baik yang bersimpati ataupun tidak.
Simpati karena  kebijakannya yang oleh beberapa kalangan dianggap berani dalam memberantas mafia pajak dan kepabeanan ditubuh Departemen Keuangan yang dipimpinnya belakangan ini walaupun terlambat. Simpati karena sebagai Menteri keuangan wanita yang pertama di Indonesia , dia berhasil mengharumkan nama negara dengan keberhasilannya memperoleh gelar Menteri Keuangan Terbaik di Asia tahun 2006, serta menjadi 100 wanita yang paling berpengaruh didunia menurut versi majalah Forbes. Disisi lain, dia dianggap kontroversial, terkait kebijakannya dalam kasus bail out Bank Century.

Entah karena  menurut beberapa kalangan pengunduran dirinya adalah sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menyelamatkan diri dari kasus bank century; dan bahwa ini adalah negosiasi Washington dan Jakarta untuk menyelamatkan pemerintah yang berkuasa, entahlah. Bahwa ketidak hadiran Presiden SBY pada G - 15 Summit bulan Juni 2010 ini adalah sebagian besar dari deal- deal itu, entahlah.

Tapi yang jelas pertanyaannya, apakah manusia Indonesia ini semua  buta dan tidak membuka mata? Apakah kemajuan keamanan dan perokonomian ini semua murah dan mudah serta diperoleh dengan nyaman begitu saja? Bila tidak piawai berpolitik didunia internasional juga sulit negara untuk maju. Menjaga agar semua negara menghargai Indonesia dimata internasional juga bukan perkara mudah!Bagi saya melihat orang sekaliber ilmu pengetahuan dan kecerdasan seperti Sri Mulyani, ini mungkin adalah suatu kejengkelan dan kemarahan seorang wanita cerdas. Seorang wanita, terkadang mengungkapkan kekecewaan tanpa suara, akan tetapi dengan tindakan. Mungkin inilah tindakan nyata kekecewaan Sri Mulyani. Dari pada bekerja setengah mati di negeri sendiri, bersih*(relatif/penulis) toh tetap dicela dan dicurigai, ya lebih baik pergi. Ini juga mungkin ekspresi kekecewaan terhadap institusi nya sendiri, yang sudah dibela dengan remunerasi yang luar biasa tinggi, masih tetap juga ada yang "mencuri" (maaf terlalu kasar). Menurut saya, ini adalah cara pengunduran diri yang sangat elegan dan sulit ditiru oleh semua orang betapa cerdasnya sekalipun.


Orang-orang cerdas berkaliber internasional dinegeri kita ini banyak sekali, mereka menjadi sangat menonjol ketika sudah didalam pemerintahan, di politik atau kembali kedunia akademi. Banyak  yang tetap ingin mengabdi pada negara walau dengan gaji kecil, tetapi mungkin banyak  juga yang cari "peluang" yang bukan-bukan diberbagai bidang usaha dan pekerjaan.

Itu semua memang dimungkinkan. Sudah bukan rahasia lagi apabila banyak orang atau pejabat yang jadi juara pada lembaga-lembaga pelatihan di pemerintahan apapun namanya adalah orang yang sebenarnya pengetahuannya pas-pasan, tetapi duitnya berlebihan dan mereka ini tampaknya berkelompok membentuk jejaring yang cukup kuat di pemerintahan. Cukup banyak juga mereka yang punya otak cerdas dan punya duit  ingin jadi penguasa mengejar karir di pemerintahan untuk mengabdi agar dapat melakukan perbaikan, akan tetapi sebaliknya tidak kurang pula mungkin ada yang hanya semata ingin mengejar kekuasaan dan uang. Untuk mencari yang mana yang salah dan yang mana yang benar,  bukan hal mudah, sering kali wallahuallam karena memang cukup sulit untuk dibuktikan. Hanya terkadang kita bisa berdecak, kok si Polan gajinya cuma sekian bisa bisa punya mobil 5 dan rumah serta tanah dimana-mana, bahkan dimanca negara? Tetapi orang-orang yang melihat hal seperti ini, lebih banyak diam, bisu menyaksikan, karena siapakah yang tidak berdosa? Orang-orang yang menyaksikan kemudian bicara atau "menyanyi" biasanya dibungkam dengan dicari dosa-dosanya sekecil apapun untuk shock terapi bagi yang lain, supaya jangan bicara. Maling ayam, atau pencuri buah semangka dipukuli setengah mati supaya rakyat jangan berani bicara. Dan ketika rakyat kecil ini mulai dibela, maka dibenturkanlah rakyat itu oleh berbagai kepentingan dengan segala macam isu politik, sosial, sara dan agama.

Pemilu sudah berlalu, kontrol tetap perlu, akan tetapi mari kita bersama membangun negara.

Negeri ini perlu banyak orang pintar yang bertanggung jawab. Saya yakin Sri Mulyani tidak akan lari dari tanggunggjawabnya, apapun itu. Banyak orang-orang kita yang pintar yang bisa mencari nafkah diluar pemerintahan, tetapi masih tetap bertahan dan berdedikasi didalamnya. Jangan kita membuat mereka lari.

Marilah kita, jangan  selalu merasa paling benar dan paling pintar sendiri. Sejarah membuktikan, tidak ada gading yang tak retak. Setiap era mempunyai cela dan luka sendiri-sendiri. Ada yang membuatnya begitu besar dan menganga, tetapi terlupakan, dilupakan, atau apa pun namanya.

Mari kita berantas semua virus itu dengan tetap bekerja dan bekerja dan bekerja.......Supaya saudara-saudara kita yang terpencil dan hidup susah digubuk-gubuknya yang reot, supaya pegawai negeri kecil dan pengusaha gurem yang hidupnya terseok-seok, supaya mereka yang cacad phisik dan menderita tidak pernah mengenal sekolah dan hidup yang layak, bisa melihat dan menikmati masa depan yang jauh lebih baik bersama-sama. 

Jika emas, masuk kedalam lumpur, dia akan tetap emas dimanapun berada.....

Harga diri negara penting dan perlu dijaga dimanapun kita berada dan bekerja. Sepanjang harga diri negara terjaga dan negeri ini dihormati dan aman, maka kemajuan ekonomi dan martabat bangsa dapat terus dipacu untuk diperkuat. Yang penting adalah damai, adil dan aman agar semua sendi-sendi pembangunan tetap terus berjalan kearah kemakmuran.

Politik dan kontrol yang ketat dari masyarakat dan wakil-wakil rakyat di DPR  benar-benar sangat dihargai, demikian juga penegakan hukum. Mari kita semua bersama laksanakan dengan konsekwen, tetapi jangan berlebih-lebihan! Artinya, tetaplah dalam koridor agar semua berjalan lancar, damai dan terkendali.

Masa depan Indonesia ditangan kita semua............. Mari kita bersama membangun negeri ini..............................................................

Banggalah wanita Indonesia....................................... Selamat bekerja ditempat yang baru Sri Mulyani, untuk membantu negara miskin dan berkembang dan bagi nama harum bangsa Indonesia.............................





BUYING HOUSE ABROAD? CLICK HERE AND CHECK IT OUT!