PENGEMIS TUA
Tertatih ia meluruk jalanan panas ibu kota
Tubuh tua lunglai... terpanggang terik matahari..terseling hujan ..debu bau-bau sampah kali kotor metroopolitan kota Jakarta...
Terbakar kaki melepuh letih berjalan... terseok....merambat dia melirik kanan kiri menghindar padatnya manusia lalu lalang berkenderaan kencang bak tanpa kendali....
Kaki tua .... sesekali terhenti mengadah tangan mengharap koin dan lembar-lembar kumuh para dermawan baik hati ..... yang muncul tiba-tiba kala bulan-bulan suci menaungi negeri tercinta.
Hujan deras kuyup mengguyur tubuh tua tanpa sanak ....
Tangan kurus ...kotor merambah.... mencari koin nan jatuh tumpah terserak dibawah genangan hujan lumpur kolong jembatan...
Mata tua terpejam terciprat air hujan nan terlindas mobil mewah para tuan dan cukong-cukong yang sibuk asyik bercanda dengan kekasih gelapnya.........
Tanpa henti tangan tua meraba.. mencari koin koin lembar -lembar kumuh yang terkumpul sejak dini pagi tadi ...
Tubuh gemetar menahan lapar tanpa sentuhan sebutir nasi ditengah negara swasembada pangan yang bernama Indonesia...........
Tiba-tiba napas terhenti.... ia terhujam terhenyak terhempas tergelepak merintih meregang dan melepas nyawa tubuh tua lemas tak berdaya terkena senggolan tronton penuh muatan pangan hari raya..........
Tiada lagi ....senyum miris sang pengemis itu di bumi ini.......
Dia hanyalah seorang dari pengemis-pengemis tua tanpa identitas jelas ....walau tetap manusia yang hidup di bumi Indonesia.................
Dia hanya....lah segelintir ....manusia miskin dari mereka yang punya nasib serupa....hidup tua.... miskin tanpa terpelihara.... dinegeri Indonesia dimana kaum tua papa harusnya dihidupi oleh negara.........
Entah....dia pergi dengan damai.....,tapi ia terlepas dari bebannya,.....terlepas dari beban negara......,terlepas dari beban manusia.....dibumi Indonesia tercinta........ditengah kejamnya ibu kota........ditengah kemewahan pejabat, petinggi negara, ditengah mata hartawan dan orang-orang kaya yang seharusnya syarat pada kenyataan yang terjadi di masyarakat kita..............
Akhirnya semua tetap diam bungkam...menutup mata dan telinga... sampai saat pemilu nanti ....dimana nasib seperti pengemis tua..... baru akan berarti. dan suaranya akan didengar dan terdengar sampai lorong-lorong redup gedung mewah para pejabat negara, para cukong dan koruptor yang berlimbah ruah dengan harta... ditengah masyarakat yang penuh rintihan dan air mata.......
NRT
BSD City 5 September 2010
WAJAH KUMUH NEGERI TERCINTA, MASIHKAH AKAN TERUS BEGINI?
This free scrapbook design generated with Smilebox |
No comments:
Post a Comment