Monday 14 June 2010

TANTANGAN DAN PELUANG EKONOMI INDONESIA KINI DAN KEDEPAN

Tulisan ini sebenarnya saya buat dan selesaikan pada akhir Desember 2008; bahan disarikan dan dianalisa dari berbagai sumber terpercaya seperti harian Kompas, data Biro Pusat Statistik dan berbagai sumber dari situs-situs terpercaya. Judul pada waktu itu adalah : Indonesia, Ditengah Hantaman Krisis Ekonomi Dunia. Judul ini sudah saya siarkan melalui blog saya yang lain: http://neneng-tarigan.blogspot.com
Saya berpikir bahwa kemungkinan ada yang memerlukan sajian data yang sama, terutama bagi yang sedang membuat kertas makalah dan lain sebagainya. Untuk itu, saya sajikan kembali dalam blog ini, dengan judul yang berbeda dan isi sedikit hampir sama yaitu: PELUANG DAN TANTANGAN EKONOMI INDONESIA KINI DAN KEDEPAN.


Perlu diingat bahwa seluruh data dan analisa adalah data tahun 2008 dan sebelumnya dan demikian pula hasil analisa adalah analisa pada waktu itu yang belum tentu valid sampai sekarang mengingat cepatnya pertumbuhan dan perubahan ekonomi di Indonesia. Berikut sedikit sedikit cuplikannya:

PENDAHULUAN:

Gonjang ganjing memasuki Pemilu Legislatif maupun Pemilu pemilihan pasangan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009 tampaknya tidak terlalu mewarnai hiruk pikuk politik maupun perekonomian Indonesia saat ini. Masalah Jalur Gaza Palestina, lebih menyita perhatian dibanding masalah Pemilu yang akan dihadapi bangsa dalam waktu dekat. Apakah ini dikarenakan masyarakat sudah penat dengan tantangan kehidupan sehari-hari yang demikian melelahkan, atau karena segala sesuatunya mengenai Pemilu sudah diatur sedemikian lengkap beserta penaltinya.

Ada indikasi yang terlihat didalam masyarakat bahwa pengalaman krisis ekonomi maupun krisis kepercayaan dan kepemimpinan dimasa lalu memberi pelajaran yang sangat berharga bagi semua lapisan masyarakat. Bahwa kerugian dan kemalangan lebih banyak menimpa masyarakat kecil dibandingkan orang-orang berdasi, penguasa maupun para konglomerat yang akhirnya banyak melarikan diri atau lepas dari jeratan yang terkadang menimbulkan rasa kurang adil didalam masyarakat.

Kenyataan adanya perasaan ketidakadilan didalam masyarakat tersebut tidak harus membutakan para pemimpin. Ini adalah realita yang harus dihadapi apabila tidak menghendaki masyarakatnya hidup menjadi masyarakat apatis yang menerima apa adanya saja. Semangat sangat penting bagi ketahanan bangsa, tentunya semangat yang konstruktif atau membangun dan bukan destruktif atau merusak.

Memang program-program kerakyatan yang dilakukan pemerintah dalam memberdayakan masyarakat kecil patut diacungkan jempol, seperti program bantuan tunai langsung, bantuan operasional sekolah, bantuan kesehatan, kredit usaha rakyat, program-program koperasi, bibit unggul, dan berbagai program padan padu tersebut semuanya sangat bermanfaat bagi kemajuan bangsa, walaupun keteledoran dan keterlambatan masih terjadi dalam pelaksanaan dilapangan, dan berbagai program terhambat karena kepentingan oknum atau kelompok tertentu ataupun karena klelalaian.

Bukan merupakan rahasia umum bila didalam jajaran birokrasi terkadang terjadi konflik kepentingan antara atasan dan bawahan, sehingga banyak kebijakan yang telah digariskan pimpinan pemerintahan terhambat didalam pelaksanaannya dilapangan. Program reformasi birokrasi yang dijalankan pemerintah dengan memberikan imbalan atau remunerasi yang sepadan dengan profesi seorang pejabat atau aparat, belum berjalan lancar untuk perbaikan mental birokrat, karena pelaksanaannya masih belum merata. Beberapa tempat yang dianggap ”basah” terutama tempat-tempat yang berkaitan dengan perizinan, pengawasan dan semacamnya, ada yang sudah mendapatkan remunerasi yang berkecukupan berdasarkan tanggung jawab pekerjaannya, namun dirasakan masih saja melakukan hal-hal kurang terpuji terutama berkaitan dengan dunia usaha dan kepentingan pelayanan publik atau kepentingan lintas sektoer instansi lainnya.

Dunia usaha sendiri masih cukup banyak yang belum mandiri, baik karena kurangnya transparansi birokrasi terhadap berbagai aturan, SDM yang lemah, sikap yang selalu mencari peluang dengan mudah dengan memanfaatkan berbagai kelemahan yang ada pada oknum aparat pemerintah, sampai pada sifat beberapa gelintir pelaku usaha yang manja dan hanya ingin bergantung pada fasilitas.

Menghadapi kemelut ekonomi global, sifat-sifat yang kurang baik tersebut tentu sudah layak dikurangi atau dihilangkan dengan kesadaran sendiri dan dengan semangat ingin turut dalam membangun stabilitas berbangsa dan bernegara. Dengan semangat kebersamaan tentu pembangunan seutuhnya bangsa dan negara ini akan berjalan jauh lebih cepat dan berhasil baik.

Disisi lain, menghadapi krisis keuangan global saat ini, tentunya diperlukan kecermatan dari para pengambil kebijakan dan pelaku ekonomi atau dunia usaha khususnya. Hal inilah yang akan diamati untuk melihat lebih jernih mengenai permasalahan khususnya dibidang ekonomi dan prospeknya kedepan. Apakah didalam situasi perekonomian dunia yang tidak menentu saat ini, perekonomian Indonesia akan turut terpuruk dengan tekanan resesi ekonomi dunia yang demikian besar atau justru dapat keluar sebagai pemenang.

Untuk dapat menganalisa dan berargumentasi mengenai masalah yang dihadapi, tulisan ini akan mencoba melihat latar belakang terjadinya krisis dan menyelami kebijakan-kebijakan yang telah diambil Pemerintah Indonesia dalam menghadapi krisis, untuk kemudian dianalisa secara ringkas dan diambil kesimpulan dan dibuat saran masukan untuk menambah khasanah dalam mengatasi masalah yang harus dihadapi bersama oleh bangsa Indonesia saat ini.

Selengkapnya lihat pada file berikut: http://www.4shared.com/document/pzMTC1Ts/_2__TANTANGAN_DAN_PELUANG_EKON.html
(2) TANTANGAN DAN PELUANG EKONOMI INDONESIA KINI DAN KEDEPAN.doc
[URL=http://www.4shared.com/document/pzMTC1Ts/_2__TANTANGAN_DAN_PELUANG_EKON.html](2) TANTANGAN DAN PELUANG EKONOMI INDONESIA KINI DAN KEDEPAN.doc[/URL]

No comments:

Post a Comment

BUYING HOUSE ABROAD? CLICK HERE AND CHECK IT OUT!